Analisis Puisi #1: Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

 Hujan Bulan Juni

Karya: Sapardi Djoko Damono



Sumber : Pinterest

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Analisis Puisi Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono

1.      Diksi

Diksi adalah pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat.( Keraf, Enre (1988: 102) )

Apabila dilihat dan dipahami secara mendalam diksi yang terdapat pada puisi Hujan Bulan Juni merupakan kata-kata yang sederhana, tidak rumit, dan dekat dengan realita hidup. 

·         Bait pertama baris ke 1 dan 2 Bait menjelaskan tentang rasa yang berusaha ditahan. Baris ke 1 secara jelas mengungkapkan ketabahan dalam menahan sesuatu. Pada baris ke 2 pada umumnya musim di Indonesia pada bulan Juni merupakan musim kemarau. Apabila bulan Juni disandarkan dengan kata hujan maka dapat berarti ketabahan seseorang yang menahan perasaannya. Ibarat hujan harus menahan dirinya untuk tidak muncul pada saat musim kemarau

·         Bait pertama baris ke 3 dan 4 pada baris ke 3 Kata dirahasiakannya mempertegas bahwa penyair tengah memendam sesuatu.Pada baris ke 4 Pohon yang berbunga diindikasikan merupakan tambatan hati sang penyair atau muara dari semua rasa yang dimiliki penyair.

·         Bait kedua baris ke 3 dan 4.Kedua baris tersebut menunjukkan bahwa penyair merasa ragu-ragu karena sesuatu hal, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya, dipertegas dengan kata jejak – jejak kakinya yang merupakan rasa rindu dan cintanya.

2.      Imaji

Pengimajian atau pencitraan adalah kata-kata atau susunan kata yang dapat mengekspresikan alat panca indera, misalnya pendengaran, perasa, dan penglihatan. Pengimajian dapat memberi efek kepada pembaca seolah-olah mendengar, melihat, dan merasakan seperti yang dialami penulis. Pengimajian dibagi menjadi tiga yaitu pengimajian penglihatan (visual), pengimajian pendengaran (auditif), dan pengimajian taktil.

Imaji yang digunakan dalam Puisi Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono adalah:

·         Imaji penglihatan (visual) dibuktikan dengan bait ke 1 baris ke 4

Kepada pohon berbunga itu

Kondisi pohon yang berbunga dapat diketahui dengan indra penglihatan (mata)

·         Imaji Pendengaran (auditif) dibuktikan pada bait ke 1 baris ke 3

Dirahasiakannya rintik rindunya

Rintik merupakan bunyi yang  dapat ditangkap dengan indra pendengaran (telinga)

 

3.      Persajakan

Persajakan adalah persamaan bunyi yang terdapat pada larik-larik puisi. persamaan bunyi ini bisa terjadi di awal baris, tengah baris, atau di akhir baris. secara umum, orang melihat sajak pada akhir baris setiap bait pada puisi.

Pada Puisi Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono pada Bait ke 1 dan 2 memiliki sajak a-i-a-u dan pada bait ke 3 memiliki sajak i-i-a-u

4.      Majas

Majas adalah cara atau gaya tertentu yang digunakan penyair untuk menciptakan kesan tertentu, daya bayang dan nilai keindahan (Winarni (2014:52))

Pada Puisi Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono memiliki majas yaitu:

·         Majas personifikasi

Yaitu seolah olah hujan memiliki sifat tabah,bijak dan arif seperti manusia terdapat pada bait 1 2 3 baris ke 1

5.      Tipografi

Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Puisi Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono menggunakan tipografi rata kiri dengan terdiri dari 3 bait dengan 4 baris pada setiap baitnya.

 

Komentar : Dalam Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memberikan kita pengajaran tentang ketabahan. Puisi ini memberikan ajaran tentang tabah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari saat seorang sedang dalam masalah sekalipun masalah yang berat. Puisi hujan bulan juni juga mengajarkan untuk tidak larut dalam kesedihan serta segera melupakan perasaan yang membuat hidup tidak nyaman


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Puisi #2 : Sajadah Panjang Karya Taufiq Ismail

Analisis Cerpen #1 : Laki-Laki Sejati Karya Putu Wijaya

Analisis Cerpen #3: Menanti Kematian Karya Jujur Prananto