Analisis Cerpen #2 : Kartu Pos Dari Surga Karya Agus Noor
Analisis Cerpen Kartu Pos Dari Surga karya Agus Noor
Tema
pada cerpen Kartu Pos Dari Surga adalah
menganai kejujuran. Dalam cerpen ini menceritakan tentang bagaimana kepercayaan
seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi menjadi mungkin.
Tokoh
dalam cerpen Kartu Pos dari Surga adalah Beningnya, Marwan, Ren, Sari, Ita.
Tokoh Utama dalam cerpen Kartu Pos Dari Surga karya Agus Noor adalah Beningnya . Beningnya dalam cerpen ini dikisahkan
bahwa dirinya selalu menanti kartu pos dari mamanya. Beningnya diceritakan
bahwa dirinya masih play group dan Beningnya menyukai kartun Pokoyo. Beningnya
memilki sifat baik, Meyakini kepercayaannya dengan kuat, dan cerdas. Beningnya memilki
watak cerdas dibuktikan saat Beningnya mendapat kartu pos, dan Beningnya mengetahui bahwa kartu pos itu bukan dikirim
dari mamanya yang dilihat dari tulisannya
yang berbeda dari tulisan mamanya. Tokoh yang kedua yaitu Marwan. Marwan disini
memilki peran sebagai Ayah dari Beningnya suami dari Ren. Watak dari Marwan
adalah suka berbohong atau menyebunyikan fakta yang sebenarnya. Namun,
Kebohongan yang Marwan perbuat tersebut positif. Dalam Cerpen in dikasahkan
bahwa Marwan menyembunyikan fakta menyedihkan bahwa mamanya bening atau istiranya
sudah meninggal dunia. Yang dilakukan Marwan saat Beningnya bertanya tentang
kartu pos selalu berusaha untuk menghindarinya, Pada cerpen ini tokoh Marwa ini
merasa kesulitan untuk memberitahu anaknya bahwa faktanya mamanya sudah tiada.
Tokoh ketiga adalah Ren. Ren adalah mama
dari Beningnya atau Istri dari Marwan. Disini dikisahkan bahwa Ren sudah
meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat dan mayatnya tidak ditemukan. Watak
dari tokoh Ren adalah baik. Watak Baiknya dibuktikan dari keinginannya agar
anaknya juga merasakan kebahagiaan yang sama dengannya saat mendapat kartu pos
dari ayahnya dahulu.Ren suka berpegian dan jarang pulang karena tuntutan
pekerjaannya. Ren menyukai mengirim kartu pos kepada Beningnya anaknya.
Diceritakan bahwa ren lebih suka mengirimkan kartu pos dari pada berkomunikasi
dengan hand phone dikarenakan pengalaman masa kecil yang menyenangkan berkirim
kartu pos dengan ayahnya. Tokoh yang ketiga yaitu Sari. Sari merupakan pembantu
di keluarga Marwan. Bik Sari memilki watak Sifat dari baik hati yang dibuktikan
dengan ia tidak menginginkan anak
majikannya bersedih. Tokoh yang keempat yaitu Ita. Ita adalah teman sekantor
Marwan. Ita memilki watak kurang baik. Dibuktikan dengan saat Ita memberikan
saran kepada Marwan untuk berbohong kepada anaknya.
Latar
tempat pada cerpen Kartu Pos Dari Surga adalah di Kantor, di Rumah Beningnya,
di Sekolah. Latar waktu dalam cerpen ini tidak disebutkan hanya dibuktikan
sudah adanya Hand Phone yang menunjukkan Peristiwa cerpen ini terjadi di
kalangan masyarakat yang cukup modern. Karena pada cerpen dikatakan bahwa sudah
ada HP pada saat itu. Suasana dalam cerpen tersebut adalah menegangkan, cemas,
dan mengharukan.
Alur
dalam Cerpen tersebut adalah Campuran. Pada Awal cerpen Kartu Pos Dari Surga
diceritakan ada gadis kecil yang bernama Beningnya yang tidak sabar untuk
membuka Kotak Pos untuk mengambil kartu pos yang dikirim mamanya. Sepulang
sekolah Beningnya dengan tergesa-gesa
membuka kotak pos. Namun yang didapati jurustu Beningnya meihat kotak pos yang
kosong tidak ada isinya. Kemudian Beningnya menanyakan mengenai kartu pos
kepada Bik Sari yang merupakan pembantu
dirumahnya. Sari yang mendapat
pertanyaan dari Beningnya kebingungan harus
menjawab apa. Kemudian saat Malam hari, Marwan mendapat cerita dari Bik Sari
bahwa beningnya seringkali menanyakan kartu pos dari mamanya. Bik sari tidak
menjawab apa-apa. Begitu juga dengan Marwan dengan berbagai alasan seperti
dengan beralasan tukang pos sedang sakit, Seketika ia teringat istrinya Ren yang memang menyukai mengirimkan kartu pos
kepada anaknya. Dikarenan Ren jarang pulang karena pekerjaan. Tiba-tiba saat
malam hari pintu terketuk dan membuat Marwan bangkit dari tempat tidurnya.
Ternyata Beningnya membawa kotak kayu pemberian Ren untuknya menyimpan kartu
pos. Beningnya tidak bisa tidur dan meminta Marwan diantar ke rumah tukang pos
untuk mengambil kartu posnya . Dari malam itu Marwan tiba-tiba berpikir,
bagaimana caranya ia untuk memberi tahukan bahwa sebenarnya mamanya sudah meninggal
dalam kecelakaan pesawat dan mayatnya tidak dapat ditemukan. Marwan mendapat
saran dari Ita untuk bernbohong menuliskan kartu post untuk beningnya seolah
olah dikirim oleh Ren. Marwan menuliskan kartu pos untuk anaknya dengan harapan
anaknya mengira kartu pos tersebut dari mamanya. Ternyata Beningnya mengetahui
bahwa kartu pos tersebut bukan dikirim oleh mamanya yang terlihat dari
tulisannya yang beerbeda dari tulisan mamanya. Beningnya terisak dan berlari
memasuki kamarnya. Marwan semakin bingung bagaimana ia menjelaskan fakta bahwa
Ren telah meninggal. Andai saja Ren jenazahnya tebaring dirumah dan membiarkan
beningnya melihat mamanya terakhir kali sampai kepemakaman. Walaupun beningnya
pasti akan menangis hebat namun akan lebih mudah menjelaskan, Selang waktu
Wawan dikejutkan dengan Bik Sari yang mengatakan tentang Beningnya. Dikamar
beningnya tepat di depan kamar anaknya.
Ada cahaya erang keluar dari celah pintu yang bukan cahaya lampu. Cahaya yang
terang keperakan. Dan ia mendengar Beningnya yang cekikikan riang, seperti
tengah bercakap-cakap dengan
seseorang.Cerita
ini diakhiri dengan kemunculan cahaya yang terang keperakan di kamar Beningnya
dan ternyata cahaya tersebut menjadi penanda sebagai kedatangan mama Beningnya
ke hadapan anaknya tersebut yang mengantarkan Kartu Posnya sendiri kepada
anaknya.
Amanat
dari cerpen ini adalah tetaplah jujur walaupun jujur itu sulit. Serta dalam
cerpen ini mengajarkan untuk Jangan pernah untuk menyembunyikan sesuatu yang bersifat
rahasia, karena rahasia tersebut pasti akan kelihatan di masa mendatang.
Komentar:
Dari Cerpen Kartu Pos dari Surga karya Agus Noor isi ceritanya sangat menarik
di tambahi dengan unsur fantasi di akhir akhir cerita saat Ibunya Beningnya
datang mengatarkan surat kepada nya dari Surga. Cerpen ini juga memberikan
pengajaran kepada kita untuk selalu jujur serta jangan menyebunyikan rahasia.
Sifat tersebut dapat dteladani dari tokoh Marwan. Dari cerpen Kartu Pos dari
Surga ini saya banyak mengambil pengajaran dari tokoh Marwan yang berguna bagi
kehidupan sehari hari. Tokoh Marwan mengajarkan pentingnya kejujuran dan jangan
menyebunyikan rahasia. berkata jujur walaupun setelah jujur pasti hal pahit
akan terjadi. Selain itu juga mengajarkan agar jangan menyembunyikan sesuatu
dikarenakan suatu rahasia bisa saja akan terungkap suatu saat.
menarik kak
BalasHapusfighting!
BalasHapusmenjadi lebih paham
BalasHapusmenarikkk
BalasHapuswow keren
BalasHapusMenarik banget
BalasHapusanalisis yang kritis nih, sukses sllu mas marhan
BalasHapus