Menulis Teks Drama #1: Kartu Pos Dari Surga
Lakon
KARTU POS
DARI SURGA
Karya
Marhansyah Anugrah Kurniawan
Diadaptasi
dari cerpen karya Agus Noor
ADEGAN 1
BIK SARI
MENGGEDOR KAMAR YOHAN DENGAN PENUH KEPANIKAN. BERGEGASLAH YOHAN MENGIKUTI BIK
SARI. BEGITU TERKEJUTNYA MEREKA BERDUA MELIHAT
CAHAYA TERANG KELUAR DARI CELAH PINTU YANG BUKAN CAHAYA LAMPU. CAHAYA
YANG TERANG KEPERAKAN DISERTAI SUARA ALICE YANG CEKIKIKAN RIANG, SEPERTI TENGAH
BERCAKAP-CAKAP DENGAN SESEORANG. HAWA
DINGIN LAYAKNYA MEREMBES DARI DINDING. BAU WANGI YANG GANJIL MENGAMBANG, SEKETIKA
ITU CAHAYA SEMAKIN MENGGENANGI LANTAI.
Yohan
Alice, sayang
buka pintunya, Nak… (Sambil mengetok pintu).
Bik Sari
Non, buka Bik
Sari Khawatir. (Sambil ikut mengetok pintu).
Yohan
Alice, Bukaa!!!
Cepat buka!!!! (Nada suara meninggi).
Alice
Ada apa Papa sama
Bik Sari di sini, ngetok-ngetok pintu kamar Alice? (Sambil membukakan pintu
kamar).
Yohan
Kamu lagi ngapain,
Nak? Tertawa dengan siapa ? Kok surat-suratnya
berantakan? (Sambil menengok isi kamar).
Alice
Tadi Mama datang,
Pa.
Yohan
Hah? Mama datang?
Alice
Iya Pa , ini Mama
membawakan aku suratnya, katanya tukang posnya lagi sakit jadi Mama yang
ngantar sendiri, Pa. (Sambil menyodorkan sepotong kain serupa kartu pos)
Yohan
Haaah.. ini
maksutnya apa Angelina? (Menerima dan mengamati sepotong kain kafan yang serupa kartu pos).
ADEGAN 2
***(Flashback
ke kejadian sebelum mama Alice mengantarkan suratnya)***.
SEPERTI HARI-HARI
BIASANYA ALICE SELALU MENUNGGU SURAT YANG DIKIRIMKAN OLEH MAMANYA. SURAT
TERSEBUT DIKIRIM MAMANYA DARI SINGAPURA TEMPAT MAMANYA BEKERJA. ANEHNYA PADA
HARI ITU ALICE TIDAK MENERIMA SURAT DARI MAMANYA.
Bik Sari
Akhirnya kita
sampai dirumah, Non.
Alice
Asyik.. Alice
tidak sabar lagi, Bik. (Segera turun dari mobil dan berlari kearah kotak
pos).
Bik Sari
Hati-hati Non,
nanti kamu terjatuh aduhhh… (Sambil menepuk jidatnya).
Alice
Maaf Bik, Alice
sudah tidak sabar ingin mengambil surat dari Mama. (Menambah kecepatan
larinya).
Bik Sari
Kamu ini Non,
sejak tadi di kelas kamu sudah sibuk membayang-bayangkan gambar apakah kartu
pos Mamamu kali ini kan ? Hingga Bu Guru menegur karena terus-terusan melamun.
Alice
Habisnya, aku
kangen banget sama mama, Bik.
Bik Sari
Ya udah sok atuh
dibuka kotak posnya.
Alice
Loh Bik, kotak
posnya kok kosong?
Bik Sari
Lo, iya Non kosong waduh gimana ini?
Alice
Bik Sari, belum
mengambilnya kan?
Bik Sari
Belum Non, Bik
Sari sama sekali belum menyentuh kotak pos dari kemarin.
Alice
Waduh kenapa ya
belum sampai?
Bik Sari
Bik Sari juga
kurang tau, Non.
Alice
Yaudah Bik, Alice
ke kamar dulu ya. (Melenggang pergi dengan menangis).
Bik Sari
Iya Non, nanti Bik
Sari susul. (Menghela napas)
(Selang
beberapa menit)
Bik Sari
Non, Alice yuk
makan dulu. Bik Sari udah siapin menu makan kesukaan non.
Alice
Alice gak mau
makan Bik. Alice maunya kartu pos Mama. (Mengkerutkan dahinya).
Bik Sari
Sayang, gak boleh
gitu dong, pasti perutnya lapar setelah pulang sekolah.
Alice
Gak mau…(Krucuk..
krucuk bunyi perut Alice).
Bik Sari
Tuh perutnya
bunyi. Ayo makan dulu nanti sakit . Alice kan anak pinter dan cantik, nurut ya
sama bibi? (Mengelus kepala alice).
Alice
Ya deh Bik, Alice
nurut. (Beranjak ke meja makan).
Bik Sari
Udah jangan sedih
mungkin ada sebab kenapa kartu pos dari mama belum sampai. (Menyuapi Alice).
Alice
Ahh. Oke deh Bik.
(Menelan nasi setelahnya menguap).
Bik Sari
Habis ini tidur
siang ya, Non. Sudah menguap ngantuk pasti?
Alice
Iya Bik. Temenin
ya.
Bik Sari
Siap 45 non. (Tangan
hormat).
ADEGAN 3
RASA PENASARAN
SEMAKIN MEMUNCAK DARI DIRI ALICE. ALASAN APA SEBENARNYA YANG MEMBUAT MAMANYA
TAK MENGIRIMKAN SURAT KEPADANYA. PADA MALAM HARI ALICE MENANYAKAN ALASAN
MENGAPA MAMANYA TIDAK MENGIRIMKAN SURAT KE YOHAN PAPANYA.
Alice
Papa.. Papa buka
pintunya, Pa… (Sambil mengetok pintu kamar Yohan).
Bik Sari
Ada apa Non? Malam
malam begini ngetok pintu kamar Papamu? (Datang dari arah dapur).
Alice
Gapapa Bik, Cuman
mau ngomong sama Papa.
Bik Sari
Besok saja Non,
kasihan Papamu pasti kecapekan habis pulang dari luar kota.
Alice
Alice maunya
sekarang Bik. Papa papa buka pintunya!!! (Lanjut mengetok pintu kamar
Yohan).
Yohan
Ada apa sayang ribut-ribut
jam segini. Ketok-ketok pintu kamar Papa. Papa barusan tidur ni. Kenapa? Kenapa,
Bik? (Sambil membuka pintu kamarnya).
Bik Sari
Ini Tuan, Alice
katanya mau bicara sama Tuan, udah Bibik suruh besuk saja tetapi tetap memaksa
harus hari ini.
Yohan
Oh, begitu yaudah
Bik. Bik Sari bisa kembali tidur ya. Maaf udah menganggu.
Bik Sari
Baik, Tuan. (Pergi
meninggalkan Alice dan Yohan)
Yohan
Ayo sayang masuk
kamar Papa. Tadi katanya mau ngomong sesuatu.
Alice
Ayo, Pa. Makasih
ya.. (Memasuki kamar Yohan)
Yohan
Sama-sama cantik.
Ayo langsung cerita, Papa udah gak sabar. (Duduk dikasur)
Alice
Kok, kartu pos
dari Mama belum datang ya, Pa?
Yohan
Hah? Kartu pos
dari Mamamu belum datang? M-mmasa sih, Nak?
Alice
Benar Pa, Alice
udah mengecek tadi sepulang sekolah kotak posnya masih kosong. Biasanya tanggal
segini udah sampai.
Yohan
M-mmungkin Pak Posnya
lagi sakit, Nak.
Alice
Kenapa kok Pak Posnya
sakit, Pa?
Yohan
Ya Namanya
manusia biasa, bisa sakit juga. Mungkin karena itu kartu posnya mama belum
sampai, Nak. (Sambil mengelus lembut anaknya).
Alice
Oh begitu ya Pa.
Emm yaudah deh aku tidur bareng Papa aja deh malam ini boleh?
Yohan
Boleh dong
sayang, sini bobok sama Papa.
Alice
Good night, Papa
sayang.
Yohan
Good Night,
cantik. (Mengecup dahi Alice).
ADEGAN 4
SELANG BEBERAPA
MENIT ALICE PUN TERTIDUR. WAKTU PADA MALAM ITU MENUNJUKKAN PUKUL 00.00. YOHAN
TIDAK BISA TERTIDUR DAN TIBA-TIBA DIA MENGINGAT KEMBALI MASA LALUNYA BERSAMA
ANGELINA. YOHAN MENGINGAT KEMBALI TENTANG ALASAN MENGAPA ANGELINA HOBI
MENGIRIMKAN KARTU POS UNTUK ALICE.
***(Flashback
5 tahun yang lalu)***
Yohan
Ih Dek, hari gini
masih pakek kartu pos? (Tertawa).
Angelina
Kamu ini yah,
memang tak pernah merasakan bahagianya mendapat kartu pos. (Berkacak
pinggang).
Yohan
Oke. Si paling
seneng kirim surat. (Tertawa).
Angelina
Dari pada kamu Mas.
Gak pernah dapat surat kan? Bahkan sahabat pena saja kamu tak punya kan dulu ?
Wleek…. (Meledek dengan menjulurkan lidah).
Yohan
Kata siapa kamu,
Dek. Sok tau ah. (Mencubit pipi Angelina sebelah kanan).
Angelina
Kata temen SMPmu
itu si Haris yang ganteng blasteran itu loh, Mas.
Yohan
Jangan genit
dong. Lagian suamimu ini udah kayak oppa oppa korea tau bisa ngalahin ketampanannya
Cha Eun-Wo.
Angelina
Ih.. Kepedean, Bahkan
katanya kamu pernah menulis surat untuk dirimu sendiri dan mengeposkannya.
Setelahnya kamu senang padahal surat itu kamu kirim dan kamu terima sendiri.
Yakan Mas? (Mencubit kedua pipi Yohan dengan tangannya).
Yohan
Haris!!!. Dasar
anak londo. Berani betul kamu buka kartuku. (Duduk disofa).
Angelina
Ahaaa. Tapi Mas,
kamu tahu gak kenapa aku hobi ngirim surat? (Menyodorkan kopi dan camilan
diatas meja dan ikut duduk).
Yohan
Seingetku dulu Ayahmu
pernah cerita ke Mas. Ayahmu yang sering pergi melaut setiap kali sering
mengirimu kartu pos kepadamu dari negeri jauh. (Sambil meminum kopi).
Angelina
Iya, aku selalu mengeluarkan
semua kartu pos yang dikirimnya setiap ayah pulang dan duduk dipangkuannya
mendengarkan kisahnya tentang keindahan kota-kota pada kartu
pos itu. (Sambil memakan camilan).
Yohan
Ah, pasti kamu
bangga ya dek punya ayah pelaut? (Sambil memakan camilan).
Angelina
Iya aku selalu
merawat kartu pos itu. Mungkin aku memang jadul. Aku hanya ingin Alice punya
kebahagiaan yang aku rasakan saat ku tinggal kerja ke Singapura. (Menghela
napas dan tersenyum)
Yohan
Seratus deh buat
kamu dek. Beruntung bisa nikahi kamu. I love you dek (Mencium kening
Angelina).
Angelina
I love
you too mas. Mas udah pinter bucin ya, lucuk kayak anak bayi (Mengelus
kepala Yohan).
Yohan
Apaan sih dek? (Muka
memerah).
***(Kembali ke
masa kini)***
Yohan
Dek. Mas kangen. (Segera memejamkan mata).
ADEGAN 5
KEESOKAN HARINYA
ALICE MELAKUKAN AKTIVITAS SEPERTI BIASANYA. BEGITUPULA DENGAN YOHAN PERGI KE
KANTOR SEPERTI BIASANYA. SAAT MALAM HARI WAKTU MENUJUKKAN PUKUL 23.20. ALICE
MENGETUK PINTU KAMAR YOHAN DENGAN TATAPAN SAYU MENENTENG KOTAK KAYU PEMBERIAN
ANGELINA YANG DAHULU DIPAKAI ANGELINA MENYIMPAN KARTU POS DARI AYAHNYA.
Alice
Pa…Papa. (Mengetok
pintu kamar Yohan).
Yohan
Kenapa sayang?
Enggak bisa tidur ya? Mau tidur dikamar papa lagi? (Membuka pintu kamar dan
menggandeng Alice masuk).
Alice
Papa, besok bisa
anter Alice enggak? (Duduk dikasur).
Yohan
Nganter kemana
sayang? Ke Pizza Hut? (Duduk disebelah Alice merangkulnya dengan tangannya).
Alice
Bukan Pa, bukan
ke Pizza Hut. (Menggelengkan kepala).
Yohan
La terus mau
kemana? Penasaran Papa. Kepo ih. (Memencet hidung Alice).
Alice
Ke rumah Pak Pos,
Pa.
Yohan
Haah.. M-mmau
ngapain kesana sayang?
Alice
Kata Papa Pak Posnya
lagi sakit. Makanya Alice aja yang mengambil sendiri kartu pos dari mama di rumahnya,
Pa. (Tatapan mata berbinar penuh harapan).
Yohan
Eeeee. Besuk papa
ada meeting sayang. Maaf ya. (Terdiam sejenak melihat Alice mengeluarkan
setumpuk kartu pos dari kotak).
Alice
Yah pa, Alice
kangen banget sama mama. (Sibuk memandangi gambar kartu pos).
Yohan
Sayang kok sedih
gitu? Daripada sedih begitu, kita nonton DVD Pokoyo saja yuk. Tadi papa baru
beli loh. (Menunjukkkan Kaset Pokoyo).
Alice
Ga mau pah, Alice
mau liat kartu pos dari mama ini aja gambarnya bagus.
Alice
Pa, Alice ngantuk
mau tidur bareng papa lagi. (Merebahkan tubuhnya).
Yohan
Iya sini sayang.
Ah akhirnya aku mengerti mengapa pengarang terobsesi pada senja dan ingin
memotongnya menjadi kartu pos untuk pacarnya. Good Night Alice Sweet Dream. (Mengecup
kening Alice).
Alice
Good Night papa.
Yohan
Malam sayang.
Andai kamu ada di sini dek. Pasti akan kau kisahkan gambar pada kartu pos itu
sampai Alice tertidur. (Berbicara pelan).
ADEGAN 6
KEESOKAN HARINYA
YOHAN PERGI BEKERJA KE KANTORNYA SEPERTI BIASA. YOHAN BEKERJA DIPERUSAHAAN YANG
BERGERAK DIBIDANG MARKETING DENGAN JABATAN EXECUTIVE MANAGER. YOHAN MEMANG
SETIAP HARI BANYAK MELAKUKAN MEETING DAN RAPAT BAHKAN SAMPAI KELUAR KOTA. NAMUN
HARI ITU BERBEDA YOHAN TIDAK ADA JADWAL RAPAT SAMA SEKALI.
Yohan
Sarah, benar hari
ini saya tidak ada jadwal meeting atau bertemu client?
Sarah
Benar pak, semua
client menunda meeting hari ini dikarenakan mereka menghadiri seminar nasional
dengan bapak Presiden, Pak. (Mengecek dikomputer).
Yohan
Okelah, tolong
pesankan saya teh panas ya! Kepala saya pusing. Nanti antarkan ke meja saya!
Sarah
Baik pak.
Yohan
Oke, Saya Tunggu.
(Melenggang pergi).
Sarah
Mas… minta
buatin teh panas ya nanti antar kesini! (Melambaikan tangan ke OB).
OB
Siap mbak cantik.
(Melenggang pergi).
Sarah
Ih dasar OB kantor,
pada genit-genit. (Berkacak pinggang).
***(Selang
5 menit)***.
OB
Ini ya Mbak sarah
yang cantik, teh panasnya sudah jadi. (Meletakkan cangkir tehnya).
Sarah
Oke terima kasih
ya. (Berdiri dan mengambil cangkir the menuju ruangan Yohan).
***(Diruangan
Yohan)***.
Yohan
Aduh berdosanya
aku telah berbohong sama anakku. Eeh… (Melihat Sarah masuk).
Sarah
Ini Pak tehnya.
Ada apa Pak kok, seperti orang kurang tidur begitu? (Memandang mata Yohan).
Yohan
Gapapa kok. Semalam
saya menjaga Alice. Sekarang rasanya cuma pusing dikit. (Memijat kepalanya).
Sarah
Dikit bagaimana
itu parah banget, Pak. Coba cerita sama saya ada masalah apa? (Duduk
dikursi).
Yohan
Saya lagi
bingung. Sampai hari ini saya menyimpan rahasia besar yang belum saya ungkap
kepada Alice dan saya terus berbohong kepadanya. (Kedua tangan memegangi
kepala).
Sarah
Rahasia apa pak?
Apakah mengenai istri bapak?
Yohan
Iya, sampai hari
ini saya belum berani cerita ke dia bahwa Mamanya telah meninggal 2 bulan yang
lalu di kecelakaan pesawat itu.
Sarah
Bapak harus
segera jujur dong pak. Alice wajib tahu itu.
Yohan
Saya belum bisa.
Alice terus terusan menanyakan kapan mamanya pulang dan kenapa kartu pos dari
mama tak kunjung sampai.
Sarah
Ya sudah, Bapak
jelaskan saja pelan-pelan yang sebenarnya, lambat laun Alice pasti mengerti.
Alice kan anak pintar. (Menepuk pundak Yohan).
Yohan
Tapi bagaimana
Sarah? Saya tidak tahu bagaimana saya memulai menjelaskannya ke Alice. (Memengang
kepalanya dengan kedua tanggannya).
Sarah
Emm.. Atau kamu
bisa saja menulis kartu pos untuk Alice. Seolah-olah itu dari Angelina.
Yohan
Lagi-lagi aku
berbohong kepadanya.
Sarah
Sekarang maunya
bapak gimana jujur atau berbohong?
Yohan
Okelah. Akan aku
pertimbangkan. Makasih ya ra udah ngasih saran silahkan kalau kamu mau kembali
ke mejamu.
Sarah
Oke Pak. Fighting!!!!
(Melenggang pergi).
Yohan
Hmm.. Apa aku
coba aja kali ya bikin kartu pos palsu. Oke akan aku buat sekarang dan ku kirim
hari ini. Lagian aku juga punya banyak kartu pos bergambar negeri asing (Mulai
menulis).
***(Selang
10 menit)***
Yohan
Halo…mas, tolong
nanti ambil surat di meja saya dan antarkan ke kantor pos bisa? (Menelpon
OB).
Kepala OB
Halo. Siap Pak,
laksanakan.
Yohan
Pilih yang instant
delivery ya. Uangnya nanti saya transfer.
Kepala OB
Oke Pak segera.
ADEGAN 7
YOHAN PADA HARI
ITU MENYEMPATKAN UNTUK PULANG LEBIH AWAL DENGAN ALASAN SAKIT. PADAHAL ALASAN
SEBENARNYA DIRINYA INGIN MELIHAT REAKSI ALICE MENERIMA SURAT DARI MAMANYA YANG
SEBENARNYA IA BUAT SENDIRI.
Bik Sari
Kita sampai di rumah
non, Non capek? (Mengusap dahi alice yang berkeringat).
Alice
Capek Bik, cuacanya
panas banget. (Mengibaskan tangannya).
Bik Sari
Loh Non, itu
kotak pos kita kok seperti ada isinya jangan-jangan? (Melihat dari kejauhan,
mata menyipit).
Alice
Iya bener bi
asyik pasti kartu pos dari mama . Hap….(Meloncat turun dari mobil)
Bik Sari
Hati hati Non, waduh
nanti jatuh sakit.
Alice
Bener Bik, ini
kartu pos dari mama lihat from Angelina to Alice. (Memperlihatkan
kartu pos ke Bik Sari).
Bik Sari
Iya betul Non,
akhirnya ya. Ayo kita buka! (Tersenyum).
Alice
Bik, ini bukan
kartu pos dari mama! (Mata berkaca-kaca).
Yohan
Eh, Alice udah
pulang. Loh jadi kartu pos dari Mama akhirnya sampai juga tu. (Menunjuk ke
kartu pos).
Alice
Ini bukan dari Mama.
Ini bukan tulisan mama Pa. Bohong ini bohong!!! (Berlari memasuki rumah).
Yohan
Alice.. Alice!!! (Berteriak).
Bik Sari
Tuan sebenarnya
ada apa to ini? Bik Sari gak paham? Maaf Tuan kalau saya lancang (Tangan
sedeku, wajah menunduk).
Yohan
Sebenarnya
mamanya Alice telah meninggal dunia, Bik.
Bik Sari
Innalillahi wa
inna illahi rajiun. Jadi selama ini mamanya Alice sudah meninggal tuan? (Terkejut).
Yohan
Iya Bik. Tepat 2
bulan yang lalu dari hari ini.
Bik Sari
Maaf Tuan kalau
boleh tahu, kenapa bisa Non Alice belum tahu?
Yohan
Iya Bik. Angelina
meninggal dalam kecelakaan pesawat yang ia tumpangi saat perjalanan bisnis dari
Singapura ke Hawai.
Bik Sari
Maaf tuan saya
benar-benar tidak tahu soal ini. Maaf.. (Wajah menunduk).
Yohan
Iya gapapa, lagian
Bik Sari juga baru kerja sebulan sama saya. Gapapa it’s okey, Bik (Menepuk
pundak bik Sari).
Bik Sari
Tapi Tuan, kenapa
gak jujur saja ke Alice? Mumpung belum lama dan pasti mengganjel dihati Tuan
harus berbohong sama anak sendiri.
Yohan
(Menangis) Maunya
begitu bi. Tetapi, saya harus bagaimana menjelaskan kematian pada anak seusianya?
Rasanya akan lebih mudah bila jenazah Mamanya terbaring di rumah. Ia bisa
membiarkan Alice melihat Mamanya terakhir kali. Membiarkannya ikut ke
pemakaman. (Mengelap air mata yang jatuh di pipi).
Bik Sari
Tetapi bukannya
sama saja ya, Pak?
Yohan
Beda bi, mungkin
Alice akan terus-terusan menangis karena merasakan kehilangan. Tetapi rasanya
jauh lebih mudah menenangkan Alice dari tangisnya ketimbang harus menjelaskan bahwa pesawat Angelina
jatuh ke laut dan mayatnya tak pernah ditemukan.
Bik Sari
Iya Tuan ada
benarnya. Tapi saran saya Tuan harus jujur ke Alice dari sekarang agar Alice
juga bisa menerimanya lama-kelamaan. Takutnya Alice menganggap mamanya jahat
karena melupakannya.
Yohan
Okey Bik Sari,
saya pertimbangkan dulu. Kalau begitu saya masuk ke kamar dulu, makasih.
Bik Sari
Baik Tuan. Saya
izin mau nenagin Non Alice dulu ya.
Yohan
Iya. Tolong ya,
Bik (Melenggang pergi).
Bik Sari
Siap tuan.
DI KAMAR YOHAN
MENELPON SARAH SEKRETARISNYA UNTUK MEMINTA SARAN KEMBALI. YOHAN JUGA
MENJELASKAN BAHWA SARAN YANG DIBERIKAN SARAH YANG KEMARIN GAGAL DILAKSANAKAN
KARENA ALICE MENYADARI KARTU POSNYA BERBEDA DENGAN TULISAN MAMANYA.
Yohan
Halo.. Sarah lagi
sibuk?
Sarah
Halo pak. Tidak
saya tidak sibuk. Anytime untuk Bapak. Gimana pak ada yang bisa Sarah
bantu?
Yohan
Saran yang kamu
berikan tadi siang gagal, Ra.
Sarah
Waduh, gimana
ceritanya bisa gagal Pak?
Yohan
Alice tahu kartu
pos itu bukan dari mamanya. Alice hafal bagaimana tulisan tangan Angelina
sehingga dia langsung megetahui saat membukanya.
Sarah
Terus sekarang
Alice gimana pak?
Yohan
Lagi nangis di
kamarnya. Apa saya harus jujur saja ya Ra? Supaya tidak ada yang ditutup-tutupi
lagi.
Sarah
Boleh. Itu lebih
baik pak jujur aja sekarang buka semua bahwa Angelina telah tiada.
Yohan
Oke ra…emmm….
TIBA TIBA
TERDENGAR GEDORAN PINTU KAMAR DAN SUARA BIK SARI
Bik Sari
Tuan… Tuan… Non
Alice… Tuan …. (Mengetok pintu kamar Yohan)
Yohan
Haaah kenapa Bik?…
Alice kanapa jawab?…
Sarah
Kenapa Pak?
Yohan
Udah dulu ya
sarah. Nanti saya telp lagi. (Memencet tombol merah di hpnya).
Bik Sari
Dikamar non Alice
seperti ada sesuatu Tuan. Non Alice bicara dan cekikan sendiri. (Tatapan
sayu dan panik).
Yohan
Hah… Alice…. (Langsung
menghampiri arah kamar Alice).
ADEGAN 8
***(Sambungan
kejadian di adegan 1)***
YOHAN MASIH TIDAK
PERCAYA. BEGITUPUN DENGAN BIK SARI TENTANG APA YANG MEREKA LIHAT. ANGELINA
DATANG SENDIRI MENGANTAR KARTU POS UNTUK ANAKNYA. MEMANG TIDAK BISA DINALAR
TETAPI MUNGKIN HAL ITU SEBAGAI PETUNJUK AGAR YOHAN JUJUR PADA ANAKNYA.
Yohan
Alice tadi mama
beneran datang?
Alice
Iya pa, tadi mama
datang nganterin Alice kartu pos itu.
Yohan
Keadaan mama
gimana sayang?
Alice
Mama tadi cantik
banget pa pakai baju putih dan kaya bidadari yang turun dari surga.
Yohan
Mama ngomong apa
sama Alice?
Alice
Mama bilang minta
maaf karena mama terlambat ngasih kartu pos. Mama juga berpesan sama Alice agar
selalu nurut dan berbakti sama papa, gak boleh nakal lagi. (Tersenyum).
Bik Sari
Tuan.. apa Tuan
siap membuka rahasia sekarang? Mungkin ini pertanda bahwa Mamanya Alice ingin
tuan jujur.
Alice
Rahasia apa, Bik?
(Memandang Bik Sari).
Bik Sari
Emmm… Bik Sari ke
dapur dulu ya non. Lupa belum matiin kompor. (Melenggang pergi).
Yohan
Eee… Alice ayo
kita ke ruang TV?
Alice
Ayok yah!
SETELAH MEREKA
SAMPAI DIRUANG TV YOHAN MENYALAKAN TV DENGAN VOLUME RENDAH, YOHAN KEMUDIAN MENDEKATI
ALICE MULAI MEMBICARAKAN PELAN-PELAN.
Yohan
Papa mau ngomong
nih sama Alice. (Merangkul Alice).
Alice
Mau ngomong apa,
Pa? (Sambil melihat kartu pos).
Yohan
Sebenarnya ada
alasan, kenapa mamamu tidak mengirimkan surat, Nak?
Alice
Hah kenapa Pa?
Kan tadi Mama udah datang kirimi Alice surat. Ini Suratnya (Menyodorkan
surat yang tadi diberikan Angelina).
Yohan
Sebenarnya tadi Mama
datang. Mama datang dari surga nak, tempat terindah untuk manusia.
Alice
Kenapa mama ada
di surga Pa? Pasti senang mama disana, yakan Pa?
Yohan
Sayang,
sebenarnya mamamu telah meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat dua bulan lalu
nak. (Mengusap lembut kepala Alice).
Alice
Apa? Gak mungkin Mama
meninggal. Tadi Mama disini, Pa. (Menangis meraung-raung).
Yohan
Ini adalah
kenyataan yang harus Alice terima. Alice harus kuat harus mengikhlaskan Mama.
Alice udah besar. Ayo kuat ya nak Ikhlaskan Mama. (Mengelus lembut kepala
Alice).
Alice
Gak, gak mau.
Alice mau ketemu Mama. (Menangis meraung-raung).
Yohan
Alice dengerin
papa. Mama udah tenang disana nak.
Alice
Pa, dimana makam
mama? Kenapa Alice tidak melihat jasad mama saat meninggal Pa? (Menangis).
Yohan
Mamamu, jasadnya
belum ditemukan. Kamu yang sabar ya, Nak. Kita semua menanti. Papa juga menanti
jasad mamamu, Nak. (Memeluk Alice).
Alice
Mama…. Mama…
mama… Alice kangen…. (Menangis meraung-raung).
Yohan
Sabar ya nak
Alice anak pinter Alice pasti kuat. (Mengelus lembut kepala Alice).
ADEGAN 9
SETELAH ITU ALICE
BERANJAK KE KAMAR TIDURNYA BERSAMA BIK SARI. ALICE SUDAH TIDAK MENANGIS LAGI
WALAUPUN TERLIHAT MASIH SYOK TETAPI YOHAN YAKIN BAHWA ALICE BISA MENERIMANYA
LAMBAT LAUN. YOHAN KEMUDIAN MENERIMA TELPON DARI SARAH.
Yohan
Hah lega. Tetapi,
aku gak tega dengan Alice.. Emm Siapa ini yang telpon. Oh Sarah (Mengangkat
telpon).
Sarah
Halo, Pak?
Yohan
Ya Sarah? Maaf
tadi aku tutup teleponnya mendadak ada suatu hal mendesak.
Sarah
Ada kejadian apa
pak?
Yohan
Kamu tidak perlu
tahu. Everything it’s okey, Ra.
Sarah
Oke Pak, Sarah
ngerti. Bagaimana apakah Bapak sudah menceritakan kebenaran kepada Alice?
Yohan
Sudah, Ra. Aku
barusan cerita.
Sarah
Terus gimana
keadaan Alice pak?
Yohan
Ya, dia syok
berat menangis tidak mempercayai kalau mamanya sudah tiada.
Sarah
Gapapa pak, pasti
lambat laun Alice akan mengerti. Lagian Alice sudah kelas 2 pasti seiring
berjalannya wakrtu dia bisa menerima.
Yohan
I hope so
too, Ra. Udah dulu ya ra makasih udah ngasih saran.
Sarah
Baik pak.
Yohan
Sampai ketemu
besuk di kantor. (Menutup telepon)
ADEGAN 10
(6 Tahun
Kemudian)
JASAD ANGELINA
TELAH DITEMUKAN. PADA ALICE USIANYA TELAH MENGINJAK 13 TAHUN. DIRINYA SUDAH
TEGAR DAN IKHLAS MENGHADAPI KEPERGIAN MAMANYA. BEGITU JUGA DENGAN YOHAN DIRINYA
TIDAK MENIKAH LAGI KARENA CINTANYA YANG BEGITU BESAR PADA ANGELINA. MEREKA
MELEPAS KEPERGIAN MAMANYA DIPEMAKAMAN KELUARGA TANPA AIR MATA SEDIKITPUN
MELAINKAN MELEPASNYA DENGAN SENYUMAN.
Yohan
Sayang, apa
kabar? Akhirnya aku bisa bertemu denganmu. (Menatap batu nisan bertuliskan
Angelina dengan tersenyum)
Alice
Mama. Ini Alice.
Mama ingat Alice enggak? (Tersenyum).
Bik Sari
Pasti ingat dong,
Non.
Yohan
Anakmu telah
tumbuh menjadi gadis cantik sepertimu, Dek.
Alice
Mama. Alice janji
akan nurut sama Papa dan jadi anak baik. Mama tenang ya disana. (Tersenyum).
Bik Sari
Nyonya, meskipun
kita belum pernah bertemu. Bik Sari janji bakalan ngerawat non Alice seperti
anak sendiri. (Mengelus kepala Alice)
Alice
Mama. Aku janji
bakalan ngirim kartu pos setiap minggu ke mama seperti yang mama bilang dulu
kenapa mama selalu mengirimkan Alice kartu pos. (Menambur mawar diatas nisan).
Yohan
Memangnya kenapa
sayang?
Alice
Mama berharap
Alice dulu selalu bahagia dikirimi mama kartu pos saat mama bekerja diluar
negeri. Ini kartu pos bergambar negara Singapura yang terakhir kali mama
kirimkan sebelum naik pesawat telah sampai. Ternyata pengirimannya tertunda
karena alamatnya salah. Alice akan simpan semua kartu pos dari Mama dan Alice
akan mengirimkan mama kartu pos setiap minggu disini untuk mama, agar mama
bahagia.
Bik Sari
Masya Allah Non,
Bibi terharu (Mengusap air mata dipipi).
Yohan
Pinter anak Papa.
Mama pasti bahagia sekali.
Alice
Pastinya Pa. Aku
yakin mama saat ini berada ditempat indah ditemani burung-burung dan
pemandangan yang cantik. (Memandang ke langit).
Yohan
Iya Papa juga
yakin. Udah sore nih, ayo kita pulang!. Segera ke mobil ya, nanti papa nyusul!
Alice
Siap bos. Mama,
Alice pamit dulu ya. Istirahat yang tenang ya, Ma. (Tersenyum).
Bik Sari
Oke. Ayo non kita
ke mobil! (Menggandeng tangan Alice meninggalkan makam).
Yohan
Dek. Mas juga mau
pamit ya. Mas janji akan selalu ke sini sama Alice tiap minggunya nengokin kamu
dan Alice ngantar kartu posnya. Dek, yang tenang ya disana, di sini mas sama
Alice baik-baik saja. Mas akan jaga Alice. Sampai bertemu lagi ya dek, istriku.
(Mengusap lembut batu nisan dan berdiri meninggalkan makam).
ALICE DAN YOHAN
KINI SUDAH MENGIKHLASKAN KEPERGIAN ANGELINA. KEJUJURAN YANG DILAKUKAN YOHAN
PENTING DILAKUKAN WALAUPUN AKAN SULIT
TETAPI AKAN MEMBUAHKAN HASIL YANG INDAH DIKEMUDIAN HARI. TAKDIR MEMANG TIDAK
BISA DILAWAN. MANUSIA HARUSLAH MENERIMA TAKDIR ITU DENGAN LAPANG DADA.
SELESAI
File Asli Cerpen Kartu Pos Dari Surga karya Agus Noor
👉👉👉<<<LINK DOWNLOAD>>>👈👈👈
Ceritanya menarik!
BalasHapusbagus banget ceritanya, ditunggu karya yang lainnya juga
BalasHapus