Teks Narasi : Pengalaman Teman

Prestasi Gadis Rajin

Sumber : Pinterest

Cerita ini datang dari pelajar tingkat akhir di SMA Negeri 1 Sedayu yang bernama Nurrohmah Hidayatun. Nurrohmah telah memasuki kelas 12 yang artinya masa sekolah SMA akan berakhir dan berlanjut  memasuki pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu jenjang perkuliahan. Nurrohmah sadar sejak awal memasuki masa SMA dirinya telah berusaha untuk meraih prestasi akademik sebaik-baiknya hingga perjuangannya terbayar ketika masuk siswa eligible yang berkesempatan untuk mendaftarkan kuliah melalui jalur undangan atau SNMPTN. Nurrohmah kemudian mendaftar di kampus impiannya yaitu Universitas Negeri Yogyakarta Program Studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena cita-citanya yang ingin menjadi guru bahasa Indonesia. Setelah mendaftar, Nurohhmah tetap bersekolah dengan agenda terakhirnya yaitu melaksanakan ujian akhir sembari menunggu pengumuman pada tanggal  29 Maret 2022.

Tepat tanggal 29 Maret 2022 Nurrohmah akan melaksanakan ujian akhir yang terjadwal pada jam 12.30 sampai 15.00. Nurrohmah mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan dibawa ke sekolah kemudian bergegas untuk makan siang agar dia tiba di sekolah tepat waktu. Pukul 11.30 Nurrohmah berpamitan pada orang tuanya untuk berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motornya.  Diperjalanan menuju ke sekolah Nurrohmah teringat bahwa hari itu adalah hari pengumuman SNMPTN padahal sebelumnya dirinya sudah melupakan dan tidak berharap akan keterima. Pukul 12.15 Nurrohmah sampai di sekolah bertemu temannya dan berbincang-bincang sambil berjalan menuju ke ruang ujian. Di perjalanan temannya bertanya ke Nurrohmah bagaimana perasaanya bahwa hari ini pengumuman SNMPTN. Nurrohmah menjawab biasa saja karena sejak awal dirinya tidak berharap karena proses seleksinya ketat. Sesampainya di ruang ujian Nurrohmah duduk dibangkunya dan bersiap mengerjakan Ujian kala itu.

Pukul 15.00 ujian telah selesai Nurohmah bergegas keluar dari ruang ujian dan membuka handphonenya. Betapa terkejutnya Nurrohhmah ketika melihat Whatsapp grup trah keluarganya yang berisikan tangkapan layar dari ibunya yang memberitahukan ke seluruh anggota grup bahwa dirinya diterima di UNY. Seketika Nurrohmah langsung pingsan tak sadarkan diri dan ditolong oleh temannya bergegas menuju ke UKS.  Tak lama Nurrohmah sadar kembali dan menangis karena merasa terharu tidak percaya bahwa dirinya keterima di UNY. Teman temannya pun memberikan ucapan selamat kepadanya tak lupa guru yang ada di UKS tersebut juga memberikan selamat. Nurrohmah terharu sekaligus senang dan ia beristirahat sebentar sampai pukul 16.00 memutuskan untuk pulang. Temannya menanyainya apakah bisa pulang sendiri, Nurrohmah menyanggupinya dan di jalan dirinya menangis lagi seakan  masih tidak percaya dirinya keterima di UNY.

Pukul 16.30 sesampainya dirumah Nurrohmah langsung disambut oleh ibu dan kakaknya pelukan hangat dengan tangisan haru disertai ucapan selamat. Nurrohmah merasa terharu ditambah dengan kerabatnya yang datang kerumahnya untuk memberinya selamat bahwa dirinya telah diterima di UNY. Pukul 17.00 ayahnya pulang bekerja dan membawakannya roti kesukaan nya sebagai hadiah telah keterima kuliah di UNY. Ayahnya kemudian memeluknya dan memberikan pesan agar dia bersungguh-sungguh menuntut ilmu di UNY agar bisa meraih cita cita yang diinginkannya. Nurrohmah kembali merasakan haru yang luar biasa ditambah pesan whatsapp dari teman teman, kerabat, saudara dan guru guru yang tak hentinya mengucapkan selamat kepadanya.

Dari pengalaman mengharukan ini Nurrohmah tak lupa mengucap syukur  bahwa dirinya telah diterima di UNY. Nurrohmah juga berterima kasih kepada orang tua, kerbat, guru dan teman-temannya yang telah mendukungnya sampai saat ini. Nurrohmah bertekad akan bersungguh sungguh menempuh ilmu. Nurrohmah juga bertekad bahwa dirinya akan berjuang untuk meraih cita citanya dan menjadi guru agar bisa mencerdaskan generasi generasi penerus bangsa ini.

Sumber  Cerita           Nurrohmah Hidayatun

Jenis Cerita                : Cerita Mengharukan 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Puisi #2 : Sajadah Panjang Karya Taufiq Ismail

Analisis Cerpen #1 : Laki-Laki Sejati Karya Putu Wijaya

Analisis Cerpen #3: Menanti Kematian Karya Jujur Prananto